Tips Memotret Kepik

       Kepik adalah salah satu subjek foto makro yang sangat menarik untuk diabadikan. Banyak jenis kepik yang terdapat disekitar anda namun mungkin tidak menjadi perhatian bagi anda karena ukuran tubuhnya yang relatif cukup kecil.
Dalam pengalaman saya mengabadikan perilaku kepik tersebut banyak hal yang membuat saya tertegun, mengapa tidak.
Foto diatas adalah salah satu hasil pemotretan yang saya lakukan pada saat sepasang kepik sedang kawin. Momen seperti ini bagi seorang fotografer makro sungguh sangat berharga. Saya akan menceritakan sedikit bagaimana foto diatas bisa saya abadikan, kira-kira sulit gak ya?
Pertama-tama saya akan memberitahu anda bahwa untuk melakukan pemotretan seperti foto diatas dibutuhkan sebuah lensa khusus atau disebut dengan lensa makro. Bagi anda yang belum mengenal apa itu lensa makro sebaiknya baca dulu artikel Mengapa Harus Lensa Makro.
      Setelah kamera anda terpasang dengan lensa makro maka langkah selanjutnya yang perlu anda lakukan adalah melakukan focusing terhadap kepik tersebut. Focusing dalam fotografi makro sedikit berbeda jika dibandingkan dengan teknik focusing pada jenis fotografi lainnya. Pada fotografi makro focusing dilakukan secara manual bukan auto focus jadi anda harus maju mundur untuk mendapatkan focus yang akurat. Pergerakan ujung lensa sedikit saja akan berpeluang menimbulkan miss focus. Selain anda berupaya untuk melakukan focusing yang akurat komposisi juga harus diperhatikaan. Pada foto diatas saya sengaja menempatkan subjek foto di tengah frame. Anda bebas melakukan pemotretan dengan komposisi yang anda senangi tetapi secara umum azas komposisi yang berlaku pada jenis fotografi lainnya juga berlaku dan dapat diterapkan pada fotografi makro.
       Mungkin anda bertanya apakah kepik tersebut saat saya abadikan dalam keadaan diam. Jawabnya tidak sama sekali, perlu dipahami bahwa kepik saat kawin suka tamasia hilir mudik jalan kesana kemari.
Pertanyaan selanjutnya bagaimana caranya agar kepik lasak tersebut dapat terekam dengan baik atau dengan perkataan lain tidak blur atau shake. Untuk yang satu ini perlu ketelitian dalam pengaturan shutter speed, iso dan averture. Usahakan shutter speed disetting setidaknya 1/100 atau bila perlu 1/125 bahkan dalam kondisi gerakan kepik yang ekstrim dibutuhkan shutter speed sampai 1/160. Bagaimana dengan settingan iso dan averture. Settingan iso sedapat mungkin jangan terlalu tinggi bila masih memungkinkan gunakan iso diantara 200-400 karena semakin tinggi iso akan semakin menimbulkan efek noise pada foto yang dihasilkan. Untuk settingan averture saya senang menggunakan f10 sampai dengan f16 tergantung pada dept of field yang saya inginkan.
       Dengan settingan diatas jika anda mencoba untuk menekan tombol shutter dengan mengarahkannya ke subjek maka hasil foto yang diperoleh pasti gelap gulita dan untuk mengatasi keadaan tersebut dibutuhkan cahaya tambahan yang berasal dari sebuah flash. Pasang flash eksternal dan gunakan difuser untuk melembutkan cahaya yang dihasilkan. Bagi anda yang belum mengetahui apa-apa saja peralatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah foto makro ada baiknya sebelumnya baca artikel Peralatan Fotografi Makro .
Setelah flash terpasang lakukanlah pemotretan secara baik dan hati-hati jangan sampai kepik merasa terganggu dan akhirnya terbang. Anda akan dapat melihat sebuah hasil pemotretan yang indah. Selamat mencoba semoga tulisan ini dapat membantu anda, jika ada saran untuk melengkapi tulisan sederhana ini saya sangat berterima kasih.